Linux Storage

Pada kali ini saya akan menjelaskan seputar storage pada linux  

LUN 

LUN (Logical Unit Number) merupakan alamat logis yang diberikan kepada setiap disk dalam sistem penyimpanan berbasis SAN (Storage Area Network). LUN memungkinkan sistem untuk mengidentifikasi dan mengakses disk secara unik. LUN juga memungkinkan data untuk dibagi antara berbagai server dan sistem penyimpanan, sehingga memungkinkan berbagai server untuk berbagi sumber daya yang sama.


WWN dan WWPN

WWN (World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name) adalah kedua kata yang umumnya digunakan dalam konfigurasi jaringan, dan keduanya berfungsi untuk mengidentifikasi perangkat storage. WWN (World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name) adalah dua nomor unik yang digunakan dalam jaringan storage pada sistem operasi Linux.
 
WWN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat storage seperti hard drive atau host bus adapter (HBA) dalam jaringan storage. WWN ditugaskan oleh manufaktur dan dapat ditemukan dalam dokumentasi perangkat atau dengan menggunakan perintah command line. WWN digunakan oleh sistem untuk mengenali dan mengakses perangkat storage secara spesifik dan unik.
 
Sedangkan WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port pada perangkat storage dalam jaringan storage. Setiap port pada perangkat storage memiliki WWPN yang unik yang digunakan untuk mengidentifikasinya. WWPN ditugaskan oleh perangkat manufaktur dan dapat ditemukan dalam dokumentasi perangkat atau dengan menggunakan perintah dari command line. WWPN digunakan oleh sistem untuk mengenali dan mengakses port storage secara spesifik dan unik.
 
Kedua WWN dan WWPN digunakan dalam teknologi seperti Fibre Channel dan iSCSI untuk mengidentifikasi perangkat dan port dalam jaringan storage. WWN dan WWPN memungkinkan sistem Linux untuk mengidentifikasi perangkat dan port secara unik dalam lingkup global, sehingga dapat digunakan untuk mengkonfigurasi, mengelola, dan mengawasi perangkat dan port dalam jaringan storage

Perbedaan dari keduanya adalah , WWN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat storage sedangkan WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port pada perangkat sorage.


SAN dan vSAN


SAN (Storage Area Network) adalah sebuah jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat storage seperti disk array, tape library, dan server ke jaringan komputer. SAN digunakan untuk menyediakan akses yang cepat dan efisien ke data storage dan memungkinkan berbagai perangkat untuk berbagi data storage tanpa harus melalui server. 
Pada Linux, SAN digunakan untuk menyediakan akses ke data storage yang terpisah dari jaringan komputer reguler. Ini memungkinkan administrator untuk mengelola data storage secara terpisah dari jaringan komputer reguler dan membuat data storage lebih tersedia dan aman. SAN dapat digunakan dalam berbagai jenis jaringan, termasuk jaringan Fibre Channel, iSCSI, dan FC over Ethernet (FCoE). SAN pada Linux dapat digunakan untuk menyediakan akses ke data storage yang dapat digunakan oleh berbagai perangkat seperti server dan desktop.

vSAN (virtual Storage Area Network) adalah jaringan storage virtual yang digunakan dalam lingkungan virtualisasi pada sistem operasi Linux. vSAN memungkinkan untuk membuat jaringan storage virtual yang terpisah dari jaringan fisik, sehingga dapat digunakan untuk mengelola data storage secara terpisah dari jaringan komputer reguler dan digunakan oleh virtual machine (VM) atau container. vSAN menggunakan teknologi software defined storage (SDS) yang memungkinkan fleksibilitas dalam mengelola storage dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.

Perbedaan SAN dan vSAN antara lain :

  1. SAN menggunakan perangkat penyimpanan fisik yang terpisah dari server, sementara vSAN mengintegrasikan perangkat penyimpanan yang terpasang di server fisik menjadi sumber daya penyimpanan virtual.
  2. SAN memerlukan manajemen perangkat penyimpanan fisik yang terpisah, sementara vSAN dikelola dari dalam lingkungan VMware vSphere.
  3. SAN memerlukan perangkat penyimpanan tambahan untuk menambah kapasitas, sementara vSAN dapat menambah kapasitas dengan menambah server yang berpartisipasi dalam konfigurasi vSAN.
  4. SAN sangat fleksibel dalam mengkonfigurasi dan mengelola jaringan, sementara vSAN lebih terbatas dalam konfigurasi dan manajemen jaringan, tetapi lebih mudah digunakan dalam lingkungan virtualisasi.


Multipath Dan Ultrapath

Multipath dan Ultrapath adalah dua teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan dalam jaringan SAN.

Multipath adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan dengan menyediakan beberapa jalur akses yang berbeda ke perangkat penyimpanan. Ini memungkinkan sistem untuk menggunakan jalur yang berbeda untuk mengakses perangkat penyimpanan, sehingga meningkatkan kinerja dan keandalan jaringan.

Ultrapath adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan dengan menyediakan beberapa jalur akses yang berbeda ke perangkat penyimpanan dan juga meningkatkan efisiensi bandwith dan mengurangi latensi. Ultrapath menggunakan algoritma yang canggih untuk menentukan jalur terbaik yang harus digunakan untuk mengakses perangkat penyimpanan dan memungkinkan sistem untuk menggunakan jalur yang berbeda secara dinamis untuk mengakses perangkat penyimpanan, sehingga meningkatkan kinerja dan keandalan jaringan.


LVM Dan non-LVM


LVM (Logical Volume Manager) dan non-LVM adalah dua metode yang digunakan untuk mengelola partisi dan perangkat penyimpanan di sistem operasi Linux.

LVM adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola partisi dan perangkat penyimpanan di sistem operasi Linux. Ini memungkinkan sistem untuk mengelola partisi sebagai volume logis yang dapat digabungkan, dibagi, atau diperluas secara dinamis tanpa harus melakukan partisi ulang. LVM juga memungkinkan sistem untuk mengelola perangkat penyimpanan fisik sebagai sumber daya penyimpanan yang dapat digunakan bersama.

Non-LVM adalah metode tradisional untuk mengelola partisi dan perangkat penyimpanan di sistem operasi Linux. Ini menggunakan partisi fisik yang ditentukan saat instalasi sistem operasi dan tidak memungkinkan sistem untuk mengelola partisi atau perangkat penyimpanan secara dinamis. Jika ingin menambah kapasitas, harus melakukan partisi ulang atau menambah perangkat penyimpanan fisik baru.

Perbedaan dari keduanyan ialah, LVM dapat memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengelola partisi dan perangkat penyimpanan, sementara non-LVM lebih sederhana dan lebih stabil. Namun, keputusan untuk menggunakan LVM atau non-LVM tergantung pada kebutuhan spesifik dari sistem dan infrastruktur.


FILE SYSTEM


File system adalah sekumpulan aturan dan struktur yang digunakan oleh sistem operasi untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data di perangkat penyimpanan. File system menyediakan mekanisme untuk menyimpan data sebagai file dan folder, menyediakan akses ke data, dan mengelola perubahan data. File system juga menyediakan fitur-fitur seperti penyimpanan data yang aman dan dapat dikembalikan (recovery), pengelolaan hak akses ke file, dan pemantauan kinerja.

File system dibedakan menjadi 2 jenis yaitu file system berbasis blok dan file system berbasis dokumen. File system berbasis blok membagi data dalam blok-blok yang dapat digabungkan dan diperluas secara dinamis. File system berbasis dokumen menyimpan data dalam bentuk dokumen, sehingga lebih cocok untuk data yang lebih besar dan kompleks.

Berikut contoh-contoh file system yang umum digunakan pada Sistem Operasi Windows dan Linux :
  1. NTFS (New Technology File System) : file system yang digunakan pada sistem operasi Windows. NTFS menyediakan fitur-fitur seperti kompresi data, enkripsi, dan pengelolaan hak akses yang kuat. NTFS juga dapat menangani partisi yang sangat besar dan mendukung pemulihan data yang aman.
  2. FAT32 (File Allocation Table 32-bit) : file system yang digunakan pada sistem operasi Windows dan Linux. FAT32 lebih sederhana dibandingkan NTFS dan tidak mendukung fitur seperti kompresi data, enkripsi, dan pengelolaan hak akses yang kuat. Namun, FAT32 lebih kompatibel dengan sistem operasi lain dan dapat digunakan pada perangkat penyimpanan yang tidak didukung oleh NTFS.
  3. Ext4 : file system yang digunakan pada sistem operasi Linux. Ext4 menyediakan fitur-fitur seperti journaling, pengelolaan hak akses yang kuat, dan dukungan untuk partisi yang sangat besar. Ext4 juga menyediakan fitur pemulihan data yang aman dan memperbaiki performa dibandingkan Ext3.
  4. XFS : file system yang digunakan pada sistem operasi Linux. XFS dikhususkan untuk menangani partisi yang sangat besar dan digunakan pada sistem yang membutuhkan I/O yang besar. XFS juga mendukung fitur seperti journaling dan pengelolaan hak akses yang kuat.
    Perbedaan utama diantara ketiga file system diatas adalah fitur-fitur yang disediakan, kompatibilitas dengan sistem operasi lain, dan performa dalam menangani partisi yang besar.
 

 PARTED 

Parted adalah sebuah alat command-line yang digunakan untuk mengelola partisi pada perangkat penyimpanan di sistem operasi Linux. Parted dapat digunakan untuk membuat, menghapus, mengubah ukuran, dan menyalin partisi, serta untuk menampilkan informasi tentang partisi yang ada. Parted dapat digunakan untuk mengelola partisi di berbagai jenis perangkat penyimpanan, seperti hard drive, flash drive, dan partisi RAID.
 
Parted dapat digunakan untuk beberapa tindakan seperti :
  •  Membuat partisi baru
  • Menghapus partisi
  • Mengubah ukuran partisi
  • Menyalin partisi
  • Menampilkan informasi tentang partisi yang ada
  • Menambahkan partisi baru di perangkat penyimpanan
  • Menghapus partisi yang tidak diinginkan dari perangkat penyimpanan
  • Mengubah ukuran partisi yang ada
  • Memindahkan partisi dari satu perangkat penyimpanan ke perangkat penyimpanan lainMenampilkan informasi tentang partisi yang ada
 Parted juga dapat digunakan untuk mengelola partisi yang dikelola oleh Logical Volume Manager (LVM) dan mengelola partisi di perangkat penyimpanan yang dikonfigurasi sebagai RAID. Namun, perlu diingat bahwa Parted harus digunakan dengan hati-hati, karena operasi yang salah dapat menyebabkan kerusakan data yang tidak dapat diperbaiki.


FDISK

fdisk adalah sebuah alat baris perintah pada sistem operasi Linux dan lainnya seperti Unix yang digunakan untuk mengelola partisi disk. Ini dapat digunakan untuk membuat, menghapus, dan mengubah ukuran partisi pada hard drive atau perangkat penyimpanan lain, serta menampilkan  informasi tentang partisi yang ada. fdisk dapat digunakan untuk membuat partisi pada sebuah disk dan kemudian memformatnya dengan sistem file, seperti ext4 atau NTFS, sehingga tersedia untuk digunakan oleh sistem operasi. Ini juga dapat digunakan untuk menghapus partisi yang ada dan mengubah ukuran partisi yang ada dengan mengubah ukurannya atau lokasinya pada disk. fdisk adalah alat yang sangat kuat, tapi harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan kehilangan data jika tidak digunakan dengan benar.
 

FNS

NFS (Network File System) pada Linux adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan untuk berbagi file dan direktori antara sistem Linux yang berbeda. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses file yang disimpan di server Linux seolah-olah mereka disimpan di komputer lokal mereka, sehingga memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses file yang sama secara bersamaan. NFS juga memungkinkan berbagi file transparan antar sistem, artinya file dapat diakses dan diubah tanpa pengguna harus tahu bahwa mereka disimpan pada sistem yang berbeda.
 
Di Linux, NFS digunakan untuk mengekspor (atau berbagi) direktori pada server ke klien yang terhubung dalam jaringan yang sama. Server NFS mengontrol akses dan izin file, sementara klien dapat memasang (mount) direktori yang di ekspor dan mengakses file di dalamnya. NFS sangat banyak digunakan dalam jaringan enterprise, untuk berbagi file, penyimpanan data sentral, dan tujuan backup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Container Dalam Linux Redhat